إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَللهُمّ
صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ . وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن...
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ
آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قال
الله تعالى في القران الكريم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
أما بعد.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri
dan saudara-saudaraku semua – hadirin sidang jumat – untuk selalu meningkatkan
iman dan taqwa dengan sebenar-benarnya. Menjalankan semua perintah Allah dan
meninggalkan laranganNya. Semuga dengan peningkatan iman dan taqwa, kita
diselamatkan oleh Allah – baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Hebatnya Bulan Ramadhan
Hadirin sidang jumat
rahimakumullah…
Sebentar lagi, 8 hari lagi, kita akan kedatangan tamu agung. Tamu yang menawarkan
berbagai keuntungan yang luar biasa. Tamu itu adalah bulan suci Ramadhan.
Apabila Ramadhan telah tiba, Rasulullah SAW memberi
motivasi kepada para sahabat agar hatinya gembira. Betapa hebatnya bulan yang
agung itu. Bulan yang penuh rahmat, bulan pengampunan, bulan pembebasan dari
api neraka, bulan al Qur’an, bulan dilipatgandakan pahala, bulan Lailatul
Qadar, bulan do’a dikabulkan dan masih banyak lagi.
Sampai Rasulullah Saw menggambarkan, andai umat manusia
mengetahui kehebatan bulan Ramadhan, maka mereka mengharapkan agar setahun itu
selamanya Ramadhan. Walau harus berlapar-lapar, berdahaga, menahan nafsu,
menahan amarah, meningkatkan shadaqah, shalat tarawih, membaca al Qur’an dan
ibadah lain – tidak menjadi masalah. Yang penting, bisa meraih kehebatan
bulan suci yang agung itu.
Kenapa? Betapa banyak keberkahan, keagungan, dan
keistimewaan bulan Ramadhan. YAITU…..
Pertama, pada bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka. Dan,
pintu-pintu neraka di tutup. Serta syaithan dibelenggu.
Hadis riwayat Yahya
bin Yukair, sanadnya bersambung hingga Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ
رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ
الشَّيَاطِينُ (رواه البخارى)
Artinya: “Apabila datang bulan Ramadhan, dibuka
pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka serta diikat para syaitan.” (HR.
Bukhari).
Hadirin sidang jumat
rahimakumullah…
Hal ini tidak
berarti, pada bulan ramadhan tidak ada dosa, yang ada hanya pahala. Namun, maksudnya, agar umat manusia lebih suka dan giat meningkatkan amal ibadah. Dan, menjauhi perbuatan yang tercela dan bujukan
syaithan. Maka,
Allah akan melipat gandakan setiap amal perbuatan, terutama ibadah kita.
Hadirin sidang jumat
rahimakumullah…
Meskipun pahala ibadah dilipat gandakan di bulan
ramadhan, namun perlu ditekankan dan disadarkan, tujuan utama beribadah
bukanlah pahala. Tapi
apa? Lillahi taala. …. Maka Mari, kita lepas sejenak dari ‘pahala’ menuju
ikhlas lillahi taala.
Semoga kita tergolong
kepada hambaNya yang mendapatkan ridhoNya, mendapat petunjukNya, dan izinNya
Allah SWT. Agar bisa menyongsong dan menyambut bulan Ramadhan, bulan suci,
dengan hati suci pula. Amin- amin ya rabbal alamin.
Yang KEDUA,
yaitu berkah lailatul qadar.
Hadirin sidang jumat rahimakumullah…
Satu malam yang diintip dan dikejar-kejar
umat Islam sedunia ialah “Lailatul Qadar”,malam penuh misteri,
malam penentuan. Di bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat
mulia. Nilainya lebih baik dari seribu bulan. Bukan sekedar samadengan
seribu bulan. Melainkan lebih baik daripada seribu bulan. Mungkin bisa seribu
lima ratus atau bahkan dua ribu bulan sekalipun – itu tergantung kehendak Allah
Swt. Makna ‘lebih dari’
disitu menunjukkan betapa mulianya Lailatul Qadar itu sendiri.
إِنَّا
أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
(2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ
فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
(5)
“Malam Qadar (itu) lebih baik dari pada seribu bulan” (QS. Al Qadar [97]: 3)
Rasulullah SAW membangunkan keluarga dan mengencangkan
ikat pinggang untuk mengintip Lalatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan
Ramadhan. Rasulullah SAW meningkatkan ibadah pada malam-malam itu untuk
mendapatkan malam penuh kemuliaan. Maka, mari, niat yang tulus dan hati yang ikhlas juga
perlu diteguhkan dalam hati untuk menyongsong Ramadhan dengan menghidupkan
malam-malamnya. Qiyam Lail akan membuat kita untuk terus mendekatkan diri
kepada Allah. Mari lepas dari apa yang namanya ‘tanggal’. Tak harus menunggu
tanggal berapa baru shalat malam, tapi mari mulai dari sekarang. Sebisa kita,
semaksimal kita, kita mohon kepada Allah agar diberi keteguhan hati dan jiwa.
Sedangkan yang keTIGA,
yaitu TAQWA, menjadi seorang muttaqin.
Sepertinya, hal ini
juga sangat penting untuk ditekankan, mengingat selama ini, orang-ornag di era
modern lebih sering terpaku kepada meramaikan ramadhan, dalam jajaran
formalitas, apa yang terlihat. Pdalah sebenarnya, yang menjadi goal atau tujuan
utama adalah ketaqwaan yang areanya lebih khusus kepada kadar keimanan hati
seseorang. jadi mari, bukan hanya meramaikan tapi juga menghayati dan
introspeksi diri sendiri, agar bisa lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada
Allah.
Sebenarnya, betapa
banyak, bisa-bisa tak terhitung, berkah dan keistimewaan bulan ramadhan. Ini
hanya sekelumit kecil dari keberkahannya. Setidaknya, hal ini bisa menjadi
pengingat bagi diri saya secara pribadi maupun kepada hadirin sidang jumat
siang hari ini.
Kesimpulannya, bulan
Ramadhan, bisa digunakan manusia sebagai waktu untuk mendekatkan diri kepada
Allah, sekaligus mengevaluasi diri selama setahun ini, sebelas bulan
sebelumnya. Untuk bisa diperbaiki di bulan suci dan semoga, ….. biidznillah,
bisa menjadikan jiwa dan hati kita suci. Amiin amiin ya Rabbal Alamin.
“Robbi sroh li shodri
wa yassir li amri wa hlul uqdatan min lisani yafqahu qouli “
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
------ (khutbah kedua) -------
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى
آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
0 Response to "Contoh Teks Khutbah Tema Ramadhan"