oleh: M. Fathul Arif (Mahasiswa FUKP-AA IAIN Walisongo Semarang)
Pengertian
Nafs
Nafs merupakan
dimensi manusia yang berada antara roh, yang adalah cahaya dan jasmani.Menurut
imam Al Ghozali, nafsu adalah himpunana kedua kekuatan yang ada pada manusia,
yakni marah dan syahwat atau dengan kata lain, kekuatan emosi dan instink.Dalam
kajian tasawuf nafs memiliki dua arti, yakni pertama, kekuatan
hawa nafsu, syahwat, dan perut yang terdapat dalam jiwa manusia, dan merupakan
sumber bagi timbulnya ahlaq. Kedua, jiwa rohani yang bersifat
lathifah, rohaniah dan robbaniah.Dan Pada dasarnya wajar saja manusia memiliki
keinginan akan sesuatu selama tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT.
Namun kebanyakan dari kita mengartikan nafsu itu dari sisi negatif. Dan firman
Allah SWT: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat
tinggal(nya).pada dasarnya manusia tidak bisa lepas yang namanya nafsu karna sebagai
manusia pastinya mempunyai keinginan akan hal tersebut.
7 tingkatan
nafs itu adalah :
1. Nafs
Amarah
Nafsu ini adalah nafsu yang paling
mudah menjerumuskan manusia kedalanm panasnya api neraka. Orang yang memiliki
nafsu ini tentu tidak kenal dengan yang namanya akhirat. Orang ini senang
melakukan perbuatan yang dilarang asalkan dirinya bisa merasa senang dengan
perbuatannya itu.
Mereka yang
memiliki nafsu amarah mudah putus asa jika diuji oleh Allah SWT. Maka dari itu
mereka berlomba-lomba melakukan perbuatan dosa untuk membuat dirinya senang.
2. Nafs
Lawwamah
Nafsu ini tingkatannya lebih tinggi
daripada nafsu amarah. Orang yang berada pada tahap nafsu lawwamah ini sudah
tau antara perbuatan yang dilarang dan amal kebajikan. Saat jatuh pada
kejahatan dia masih merasa puas namun disisi lain ia menyesali perbuatannya
itu. Dia Kadang ia berbuat baik dan setelah itu akan kembali melakukan
perbuatan dosa lagi. Orang yang seperti ini masih belum bisa dijamin masuk
surga.
3. Nafs
Mulhimmah
Orang yang berada pada tingkatan ini
apabila hendak melakukan amal kebajikan terasa berat. Namun dalam keadaan
bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan karena ia sudah mulai takut pada
kemurkaan Allah dan pedihnya api Neraka. Bila berhadapan dengan kemaksiatan,
hatinya masih rindu dengan maksiat. Namun ia masih dapat melawan dengan membayangkan
nikmatnya berada di Surga. Dia sudah mengenal penyakit-penyakit yang berada
dalam hatinya. Seperti iri hati, dengki, syirik, dll. Tapi dia masih belum bisa
melawan. Bila penyakit-penyakit hati ini sudah tidak ada lagi, ia akan rasa
satu kenikmatan baru dalam hatinya dan akan merasa benci dalam melakukan
kejahatan. Dan pada saat itu dia telah meningkat ke taraf nafsu yang lebih baik
lagi yaitu nafsu Muthmainnah.
4. Nafs
Muthmainnah
Orang yang berada dalam tingkatan ini
sudah dijamin masuk surga. Sesuai dengan yang terkandung dalam surat Al-Fajr
ayat 27-30 : “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
ridha dan diridhai, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan
masuklah ke dalam Surga-Ku”.
Orang yang
berada dalam tingkatan ini senantiasa dijauhkan dari rasa cemas dan gelisah
atas segala ketetapan Allah SWT dan selalu merasa sejuk hatinya, tentram
jiwanya,jika dia bisa melakukan suatu amal kebajikan. Hatinya senantiasa rindu
pada Allah SWT.
5. Nafs
Radhiah
Sifat dari nafsu ini adalah dia selalu
menganggap yang makruh itu haram, dan yang sunnah ia anggap itu kewajiban. Jika
ia tidak melaksanakan apa yang disunahkan, ia merasa berdosa. Baginya takdir
baik atau buruk adalah sama saja. mereka tidak peduli dengan urusan yang berbau
dunia. Karena hati mereka hanya pada Allah dan ridho atas segala keputusan yang
Allah berikan kepadanya.
6. Nafs
Mardhiyah
Tingakatan ini lebih tinggi dari
tingkatan nafsu radhiyah. Yang istimewa pada tingkatan ini adalah Bukan hanya
orang pada tingkatan nafsu ini yang sangat mencintai Allah SWT, tapi Allah SWT
juga sangat mencintainya. Dia buat Allah SWT cinta padanya dengan melaksanakan
apa yang di sunahkan dan tidak melaksanakan sebuah dosa walaupun sekecil
jarum di lautan.
7.Nafs
Kamilah
Tingakatan yang ketujuh ini
adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia yang suci dan sempurna. Yang
terpelihara dari perbuatan tercela dan Allah selalu mengawasi dan
membimbingnya.
Untuk meraih nafsu dari level yang paling bawah hingga level diatasnya dibutuhkan
waktu yang bertahun-tahun hingga Allah SWT yakin akan usahanya. Untuk itu
marilah kita berlomba-lomba untuk meningkatkan level nafsu kita hingga ke
tingkat yang lebih tinggi agar kita semua ditempatkan oleh Allah SWT di taman
surganya yang tak dapat dilukis oleh panca indera kita karena keindahannya.
DAFTAR PUSTAKA:
Drs.Asraman As.,MA. 1994. Pengantar
Studi Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
HTTP: aldrinpratama.wordpress.com/2010/08/04/7-Tingkatan-nafsu/
Drs.Totok
Jumantoro, M.A. Drs. Samsul Munir Amin,M.Ag. 2005. Kamus ilmu Tasawuf.
Jakarta: Sinar Grafika Offset.
0 Response to "7 Tingkatan Nafs (Makalah)"